Tim Ekspedisi Patriot Gelar FGD untuk Pengembangan Kawasan Transmigrasi Anawua
Tim Ekspedisi Patriot Gelar FGD untuk Pengembangan Kawasan Transmigrasi Anawua.
Kolaka - Tim Ekspedisi Patriot dari Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia, bersama mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Pengembangan Kawasan Transmigrasi Anawua. Selasa, (07/10)
FGD ini dihadiri oleh Camat Toari dan Camat Watubangga, serta perwakilan perangkat desa dan kelurahan dari kedua kecamatan tersebut. Kegiatan berlangsung di Balai Pertemuan Kecamatan Watubangga.
Tim Ekspedisi Patriot yang bertugas di kawasan Transmigrasi Anawua terbagi menjadi tiga kelompok. Tim A dari IPB University dipimpin oleh A. Iskandar Lubis, Tim B juga dari IPB University dipimpin oleh Ranti Wiliasih, sementara Tim C dari ITB dipimpin oleh Anggara Wisesa. Pada kesempatan ini, Ranti Wiliasih bertindak sebagai fasilitator jalannya FGD.
Forum ini menjadi ruang terbuka bagi peserta untuk menyampaikan persoalan yang dihadapi masyarakat transmigran, khususnya di sektor pertanian. Beberapa isu utama yang mencuat antara lain kesulitan pengairan, penurunan produktivitas komoditas, infrastruktur jalan yang rusak, serta harga jual hasil pertanian yang tidak stabil.
Kepala Desa Wowoli, Pujianto, menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur.
“Mayoritas masyarakat di sini bekerja sebagai petani. Dengan kondisi jalan yang rusak, mereka kesulitan menuju lahan. Saat musim hujan jalan tak bisa dilewati, sedangkan di musim kemarau debu sangat mengganggu perjalanan ke kebun,” jelasnya.
Dari sisi pendampingan teknis, perwakilan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Watubangga menekankan perlunya peningkatan kapasitas masyarakat.
“Ada tiga hal yang harus dikembangkan: pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tidak semua tanah memiliki struktur yang sama, jadi perlu dilakukan penelitian kualitas tanah. Jika memungkinkan, pelatihan bisa digelar untuk meningkatkan nilai tambah komoditas,” ujarnya.