- Vidcon Rilis Bersama Data Sensus Penduduk Tahun 2020
- Update Covid-19 Kab. Kolaka Per Tanggal 21 Januari 2021
- KOTAKU
- Update Data Covid-19 di Kab. Kolaka Per Tanggal 20 Januari 2021
- Pelepasan Tim Penyaluran Bantuan Logistik Untuk Korban Gempa Majene Sulawesi Barat
- Penyerahan SK Pengangkatan CPNS Lingkup PEMKAB Kolaka Tahun 2021
- Update Data Covid-19 di Kab. Kolaka Per Tanggal 19 Januari 2021
- Upacara Pembukaan Bulan K3 ANTAM UBPN Sultra Diselenggarakan Secara Online dan Offline
- Update Data Covid-19 kab. Kolaka per Tanggal 18 Januari 2021
- Update Data Covid-19 kab. Kolaka per Tanggal 17 Januari 2021
Seminar Akhir Kajian Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Home Industri di Kabupaten Kolaka
Berita Populer
- Bupati Kolaka H. Ahmad Safei Membuka Forum Group Discussion Dihadiri Oleh 17 Utusan Kabupaten/Kota
- Pelaksanaan Musrenbang RKPD di Kecamatan Tahun 2017, dimulai
- Kolaka Bakal Dapat Empat Ribu Bibit Sapi
- DPT Pilkada Kolaka 2018
- 32 Cabor Berlomba di Porprov Kolaka
Berita Terkait
Bertempat di ruang SMS Berjaya Kantor Bupati Kolaka, Rabu 4 September 2019, Badan Penelitian dan Pengembangan (BALITBANG) Kab. Kolaka bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo mengadakan seminar akhir dengan tema Kajian Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Home Industri di Kabupaten Kolaka.
Ketua Tim menjelaskan bahwa industri minyak kelapa sawit tergolong industri agro yang merupakan industri andalan masa depan karena didukung oleh SDA yang cukup potensial dan mempunyai efek berganda yang luas seperti penguatan struktur industri, peningkatan nilai tambah, pertumbuhan sub sektor ekonomi lainnya.
Acuan pedoman dalam mengkaji dan menganalisis kelapa sawit home industri di Kabupaten Kolaka dari aspek teknik, aspek manajemen, aspek sosial, aspek lingkungan dan aspek ekonomi serta politik. Adapun penentuan desa sampel diantaranya adalah Kecamatan Tanggetada, Watubangga, Toari, Polinggona, Pomalaa dan Samaturu dengan jumlah responden keseluruhan 125 + 9 tokoh kunci.
Pertimbangan yang dapat diambil adalah adanya kedekatan dengan sumber bahan baku khususnya di Kecamatan Toari (Desa Wonua Raya, Desa Ranosangia dan Desa Ranomentaa). Pertimbangan lainnya adalah dekat dengan sumber air, dekat kebun-kebun sawit, dan lokasi pabrik sebaiknya sekitar 3 Km dari pemukiman masyarakat.
Beberapa literatur dan hasil konsultasi menjelaskan bahwa bila areal kebun kelapa sawit mencapai 5.000 Ha, telah dapat dikembangkan satu pabrik industri pengolahan CPO. Adapun kapasitas pabrik yang direncanakan sangat ditentukan oleh jumlah panen TBS pertahun.
Pembangunan pabrik kelapa sawit home industri mendukung strategi agresif yaitu pembangunan pabrik kelapa sawit home industri dapat terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan kemajuan secara maksimal. (IM).
