- Musim Barat Tiba, KUPP Kolaka Himbau Nahkoda & Masyarakat Utamakan Keselamatan
- Basarnas Hentikan Pencarian Nelayan Hilang di Kolaka
- Lima Desa di Kolaka Rentan Pangan
- Kadis Pariwisata Buka Seminar Akhir
- Ini Hasil Visum Kematian Mahasiswa USN Kolaka
- Dinas Pariwisata Latih 50 Pemandu Wisata
- Ratusan Guru di Kolaka Hadiri Seminar Nasional Pendidikan
- Mahasiswi USN Kolaka Ditemukan Meninggal di Rumah Kontrakannya
- Infrastruktur PDAM Kolaka Butuh Pembenahan
- Pemda Kolaka Sosialisasi Permendagri Nomor 90 Tahun 2019
DINKES KOLAKA IDENTIFIKASI MASALAH HASIL ANALISIS DATA STUNTING
Berita Populer
- Bupati Kolaka H. Ahmad Safei Membuka Forum Group Discussion Dihadiri Oleh 17 Utusan Kabupaten/Kota
- Pelaksanaan Musrenbang RKPD di Kecamatan Tahun 2017, dimulai
- Kolaka Bakal Dapat Empat Ribu Bibit Sapi
- 32 Cabor Berlomba di Porprov Kolaka
- DPT Pilkada Kolaka 2018
Berita Terkait
Bertempat di Hotel Sutan Raja, Senin, 4 November 2019, Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka menyelenggarakan acara pertemuan koordinasi lintas sektor/lintas program dalam rangka identifikasi masalah hasil analisis data stunting. Acara yang dibuka oleh asisten III bidang adiministrasi umum DR. IR. H. Kasim Madaria, MM mewakili Bupati Kolaka. Turut dihadiri koordinator tim yang juga Kepala Bappeda Kab. Kolaka, Sjamsul Kadar, SE, MM dan Kadis Kesehatan Harun Masirri, Apt, M.Kes.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga tinggi anak terlalu pendek untuk seusianya. stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut:
1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama
2. Retardasi pertumbuhan intrauterine
3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
Gejala Stunting
1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
4. Pertumbuhan tulang tertunda
Dikabupaten Kolaka, pada tahun 2018 jumlah anak stunting berjumlah 328 orang dan tahun 2019 turun menjadi 268 orang. Untuk Kecamatan Kolaka dari 40 orang menjadi 16 orang. Kecamatan Baula dari 39 menjadi 31 orang. Kecamatan Watubangga dari 118 orang menjadi 18 orang.
Tugas masing-masing OPD dalam percepatan penurunan stunting ini diantaranya Dinas PUPR melakukan sanitasi pedesaan padat karya dan PAMSIMAS/SPAM Pedesaan. Dinas Pendidikan : menyelengarakan PAUD, kelas Parenting, penguatan UKS dan bantuan sanitasi sekolah. Dinas Sosial : mengadakan FDS pada PKH dan KPM. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan : Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan Kawasan Mandiri Pangan. Dinas Perikanan : Pemasaran dan Promosi Hasil Perikanan. Dinas PP dan PA : Sosialisasi gizi seimbang, kesehatan reproduksi dan bahaya merokok bagi anak dan keluarga. Kemenag : bimbingan perkawinan – pra nikah dan pembinaan keluarga sakinah. BAPPEDA : koordinasi penganggaran. Dinas Komunikasi dan Informatika : melakukan kampanye nasional terkait stunting. (IM).
